Keesokan harinya. Sinar mentari pagi menerobos masuk di balik dinding kaca tampa tertutup korden. Menembus langung mengenai tepat di wajah Queen. Queen mengernyitkan wajahnya. Silau matahari pagi membuat dia tak nyaman meneruskan tidurnya. Queen mengernyitkan matanya. Perlahan mencoba membuka matanya. Dengan tangan kiri terangkat mencoba menutupi wajahnya. Kedua mata Queen berkeliling sejenak. "Dimana aku?" tanya Queen. Melebarkan kedua matanya seketika. Saat dia berada di rumah yang jauh lebih luas. "Ini rumah apa hotel?" tanya Queen. Beranjak duduk bersandar di kepala ranjang. Dia menekankan matanya sejenak. Sembari memegang kepalanya yang terasa sangat pusing. Sembari mengumpulkan sepatu nyawanya yang masih belum masuk dalam tubuhnya. "Hah... " helaan napas yang terdengar begitu