Ninja putih yang Awan bawa berhenti tepat di jalan persimpangan. Dia membenarkan kaca spion, agar dari jalan belakang sana, ia bisa memantau jika Selly telah terlihat. “Cewek memang sering aneh ya. Udah di bilang, pasti gue ganti, malah marah-marah. Pakai nangis pula! Cckk, cengeng banget! Padahal kan tinggal beli yang baru, nanti juga punya lagi. Gue juga pasti bakalan tanggung jawab. Paham, kalo dia kekurangan uang. Hiissh ….” Mengacak rambutnya, membuat rambut pirang itu terlihat sedikit berantakan. Menatap jam yang melingkar di lengan kiri, lalu menoleh ke belakang. Selly belum terlihat di jalan itu. Jalanan juga sepi, karna memang jauh dari rumah warga. Tak ada warung atau pedagang kaki lima yang berjualan di jalan ini. Eh, tapi biasanya ada sih, yang jualan di pinggiran jalan, tap