Tumbal Kekayaan

1073 Words

Nalendra menutup telinga kala ada sosok tak dikenal memanggil namanya. Belum lagi, sosok itu meminta sebuah pertanggungjawaban. Tanggung jawab? Nalendra saja tidak memiliki masalah dengan orang lain. Lalu, siapa sosok itu? “Nalendra, kamu harus tanggung jawab,” teriaknya sembari tertawa keras. Nalendra masih tidak menggubris. Memilih untuk fokus dengan dunia nyata yang sedang dihadapi. Walaupun, harus mengikuti pembelajaran tanpa ada keseriusan. Pikirannya melayang dengan sosok tak kasat mata yang masih saja mengganggu. Akhirnya, Nalendra telah kembali ke rumah. Sebuah kebiasaan Nalendra setelah selesai kuliah selalu langsung pulang ke rumah. Dia duduk di sofa ruang tamu dengan nyaman. Tapi, kenyamanan itu hanya sesaat. Sebab, tidak lama kemudian, sosok tak kasat mata itu telah berad

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD