Malam harinya, sekitar pukul sepuluh malam, Nalendra merebahkan diri di ranjangnya. Entah, pikirannya berkecamuk dengan banyak hal. Keputusan yang diambilnya, entah benar atau salah. Nalendra memilih keputusan untuk datang ke desa itu kembali. Akan tetapi, dengan perjalanan astral. Dia tidak akan menyerah sebelum mendapatkan apa yang ingin dicarinya. Tidak akan berhenti sebelum mengetahui rahasia besar yang ada dalam diri Bram. Sebuah perjanjian yang berakibat fatal. Bram yang menjadi depresi sampai akhirnya membuat geger kampus karena melompat dari lantai paling atas gedung. Bahkan, Nalendra saja tidak percaya dengan hal itu. Tahu-tahu mendapati kabar Bram telah meninggal karena bunuh diri. “Ndra, jangan dulu. Mendingan istirahat dulu,” kata Anna yang sedang bermain seperti biasanya.