Pertahanan Runtuh

1214 Words

“Tidak!” Mata Davis memerah ketika menepis Aurel sambil berkata, “Kau punya tunangan. Aku tidak ingin membuang waktuku di sini.” Aurel Smith memandangi tatapan Davis dengan tenang. Ada luapan emosi yang menyerbu di bawah permukaan yang tampak tenang itu. Kemudian, dia berlari ke lantai atas. Aurel Smith mengikutinya di belakang. Kelopak matanya berkedut saat menyaksikan pria itu dengan marah memasukan pakaiannya ke dalam tas. “Apa yang sedang kau lakukan?” Aurel Smith meraih tangan Davis. Pria itu membalas pertanyaannya dengan tatapan penuh kebencian. Tenggorokan Aurel Smith tercekat. “Biarkan aku pergi!” “Tidak!” “Aurel Smith, jangan paksa aku!” Davis belum pernah begitu marah dalam hidupnya! Mengapa gadis ini mengira bisa menipunya seperti ini? Aurel Smith menatapnya lekat se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD