“Untuk orang-orang yang menuding orang berbuat m***m, pasti dia sudah berpengalaman sebelumnya.”
“Kau akan selalu menganggap orang lain melakukan hal kotor, jika pikiranmu kotor. Bagaimana kau mengharapkan seseorang untuk bersikap objektif, jika dia sudah berprasangka?”
Ruang ganti menjadi hening. Perselisihan antar saudara membuat orang terkesima dan tidak ada yang berani mengucapkan sepatah kata pun. Jayson tertegun dengan lidah tajam Davis.
Jayson memaksakan senyum sambil berkata, “Itu hanya sepintas lalu. Jika tidak merasa maka abaikan saja! Kebenaran akan terkuak dengan sendirinya.”
Davis menyeringai. “Aku tidak perduli pada apa yang orang lain pikirkan, selama kau percaya bahwa aku bukan orang seperti itu.”
Jayson tidak bisa memahami arti di balik kata-kata Davis. Apa yang dia
