SB| 18

1153 Words

Kaylee masih tidak mengatakan apapun. Ia senang, tapi juga takut secara bersamaan. Siapa yang tidak mau dicintai oleh pria seperti Maxwell? Tentu saja banyak wanita diluar sana yang rela memberikan apapun untuk Maxwell. Kaylee hanya takut jika saat ini hanya mimpi dan juga hanya omong kosong belaka. Maxwell sudah sangat jelas tahu kalau dirinya seorang p*****r, tapi kenapa dia sangat yakin mengatakan jika dia menyukai Kaylee? "Maaf membuatmu bingung. Lebih baik lupakan." Maxwell mengelus rambut basah Kaylee. "Pakai pakaianmu, nanti demam." Maxwell pergi meninggalkan Kaylee yang masih termangu. "Aku-" Kaylee sedikit berteriak. Maxwell menghentikan langkahnya. Maxwell tidak mengatakan apapun, dia menunggu apa yang ingin dikatakan oleh Kaylee. Cukup lama, tapi Maxwell tetap bersabar. "Ak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD