"Aku,,, aku!" Vario malah bangkit dari rebahnya dan menghindari pertanyaan Jupiter tadi yang sedang menuntut kata cinta dari dirinya. Tidak. Vario masih belum tau apa yang dia rasakan pada mahasiswa badung ini, apakah ini rasa cinta, atau hanya sekedar rasa suka atau ini hanya sebatas sensasi semata. Vario tidak berani menyimpulkan hal ini karena dia tetap tidak ingin memberikan harapan lebih pada Jupiter, juga tidak ingin gegabah mendefinisikan perasaannya. "Sudahlah, Piter. Aku rasa itu tidak terlalu penting sekarang. Lebih baik kau pesan makanan karena ternyata aku lapar sekarang!" Keles Vario tapi Jupiter justru berdecak kecewa, lalu kembali memeluk pinggang dan memindahkan kepalanya ke atas pangkuan Vario, kemudian menyembunyikan wajahnya di perut Vario. "Apa sesulit itu mengucap lo