Mayer Jhoncrane langsung mengambil lagi surat yang baru saja ditandatangani Teresia dan berjalan menghampiri beberapa pria dan wanita paruh baya yang sejak tadi duduk di sekeliling sebuah meja bundar yang ada di sudut ruangan itu. Mereka adalah paman dan bibi dari keluarga ayahnya. “Kalian sudah melihat sendiri kalau Teresia menandatangani surat ini tanpa paksaan, jadi sekarang hanya akulah yang merupakan pemimpin klan ini. Tidak ada lagi yang boleh membantah apapun keputusanku. Mengerti?” kata Mayer Jhoncrane angkuh sambil menyerahkan surat itu untuk mereka baca. Keluarga ayahnya inilah yang selama ini selalu membela Teresia habis-habisan, yang membuat dirinya sulit mengatur klannya sendiri karena sebagian dari mereka tetap memegang teguh permintaan terakhir ayahnya, sesuai dengan sura