PART-11

2871 Words

PART-11 Aku dan Dewa meninggalkan Brook sendirian di lorong rumah sakit. Brook masih berdiri di sana dan melihat ke arah kami. Aku melihatnya dengan rasa bersalah yang begitu dalam, kenapa aku harus merasa bersalah? Bukankah dia bukan siapa-siapaku? Entahlah, bagaimana pun juga Brook baik menurutku. Dewa terus menggenggam tanganku saat kami berjalan keluar dari rumah sakit. Tanpa sepengetahuanku, Dewa telah memesan mobil seperti mobil miliknya di rumah. Mobil dengan pembatas antara supir dan penumpang yang memudahkan Dewa melakukan apa pun atau mengatakan apa pun padaku. "Kenapa pergi sebelum aku bangun?" Tanyanya Dewa saat kami telah duduk di dalam mobil. "Aku takut membangunkanmu, Dewa." Kataku berbohong. "Bohong." Tentu saja Dewa tahu aku berbohong. "Apa Dewa-ku marah?" Tanyaku sam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD