Setelah Rolf, kini Kara juga mulai mendapatkan tekanan. “Kenapa kau hanya diam saja! Para serigala membunuh saudara kita seenaknya!” Teriakan sejenis ini telah ia dengar berkali-kali dan berkali-kali juga, Kara tak memberikan jawaban yang mereka inginkan. “Siapa yang tahu kebenarannya. Mungkin saja kalian saling bunuh dalam kelompok dan menyalahkan para serigala atas perbuatan kalian.” Dan hari ini, Kara malah bersikap menantang, memasang ekspresi culas yang membuat para kucing marah. “Apa maksudmu, Kara. Kami bukan kau! Kami tidak membunuh sesama saudara!” Ekspresi wajah Kara berubah menjadi dingin. Hal yang sudah lama terlupakan, mereka ungkit lagi di hadapannya. “Kalian benar, aku bisa membunuh siapa saja. Hati-hati dengan punggung kalian. Jangan terlalu membuatku kesal, mungkin saj