"Kamu yakin nggak mau kerja di kantor Papa aja?" "Yakin, Pa." "Ya udah kalau begitu. Papa juga nggak bisa maksa. Yang penting kamu yakin dengan pilihanmu. Tapi, semisal kamu nggak cocok di sana nantinya, kamu bisa mengajukan resign dan bekerja di tempat papa." "Iya. Pasti itu, Pa." "Oh ya, ada satu lagi yang mau papa tanya. Apa alesan kamu milih kerja di kantor yang sama dengan Fero?" "Pengen aja, Pa. Aku 'kan udah beberapa kali main ke sana. Kayaknya seru deh, kerja di sana." Papa menatapku dengan tatapan menyelidik. "Cuma itu alesannya?" Aku mengangguk. "Sini dekat Papa," pinta papa agar aku duduk di dekatnya. Setelah itu, sebelah tangannya merangkul pundakku. "Anak Papa udah besar sekarang. Udah bisa boong ya, sama Papa?" "Kamu suka 'kan sama temenmu yang namanya Fero itu?" "P