"Serius lo dijodohin sama si kampret satu itu?" Fero dulu pernah bermasalah dengan Dicky, aku lupa entah pada semester berapanya. Kami beda jurusan dengan Dicky, dia mengambil jurusan psikologi. "Sepuluh rius," jawabku lemah. "Kenapa lo nggak tolak aja. Bilang sama ortu lo kalau lo udah punya pacar!" "Bisa aja gue bilang gitu. Tapi gue rasa, papa pasti nggak enak juga karena udah janji sama papanya Dicky." "Bener juga, sih. Terus sekarang lo mau gue lakuin apa?" "Bikin Dicky mau batalin perjodohan kami. Kemarin, gue udah coba ngomong sama dia kalau gue nggak setuju dengan perjodohan ini. Intinya, gue nggak mau menikah sama dia. Lo tahu apa tanggepannya? Dia tetap mau gue menikah sama dia walau tahu gue nggak ada rasa dengannya." "Gilak!!" Fero geleng-geleng kepala. "Jangan mau lah! L