bc

GUIA THE DEMONS HUNTER

book_age18+
213
FOLLOW
1K
READ
powerful
doctor
mystery
scary
evil
ghost
demon
campus
supernatural
horror
like
intro-logo
Blurb

Hai sebelum membaca, berikan love tap kalian sebagai bentuk apreasi dan dukungannya.

****

Sejak kecil Guia memang ditakdirkan menjadi pembasmi iblis dan makhluk jahat lainnya. Ia tak sendiri, karena ada sesosok makhluk tak kasat mata bernama Gillermo yang menemani.

Sementara di sisi lainnya, ada seorang pria berprofesi sebagai dokter menyukainya semenjak Guia datang ke rumah sakitnya. Leandro begitu menginginkan gadis itu menjadi miliknya.

Namun, Guia tak bisa menyukai seseorang karena tugas yang diemban dan ia pun harus menemukan raja iblis yang telah membunuh saudara kembarnya.

Mampukah Guia menolak kehadiran cinta Leandro? Apakah dokter itu bisa menerima Guia dengan kelebihan yang dimiliki gadis tersebut?

chap-preview
Free preview
Part 1 The Beginning
Alunan musik terdengar di sebuah pemukiman para Cazador atau dengan kata lain Pemburu. Ya mereka yang berkumpul di tengah lapangan adalah seorang pemburu, bukan sekedar pemburu biasa melainkan ada hal yang tak biasa di diri mereka. Namun, saat ini mereka tidak sedang berdiskusi mengenai perburuan yang akan dihadapi melainkan istri dari sang ketua merayakan kelahiran dua anak kembar. "Ayo tunjukkan si kembar, Ketua!" Begitu sorak sorai orang-orang yang ada di sana. Mereka begitu antusias ingin melihat si kembar. Konon, salah satu dari anak kembar itu memiliki sesuatu yang sudah ditakdirkan oleh sang Tuan dari langit. Takdir yang tak bisa lepas dari kehidupan mereka kelak. "Tunggu sebentar, Kawan-kawan. Mereka sedang dimandikan," ucap salah satu pengawal pribadi sang ketua. Pemuda dengan rambut panjangnya itu menoleh ke sebuah tenda. Tak berapa lama, seorang wanita berpakaian merah keluar dengan membawa sepasang anak kembar. Ia adalah ibu si kembar dengan kecantikan luar biasa, kemampuannya yang bisa melihat masa depan membuatnya menjadi istri dari seorang ketua pemburu. Bukan sembarang pemburu, karena pemukiman ini ditinggali oleh mereka yang memiliki kekuatan untuk menyingkirkan kekuatan jahat seperti iblis atau makhluk jahat lainnya. "Helen Frú, siapa nama mereka?" Helen Islean berhenti di tengah dengan pakaiannya yang berkibar dan parasnya yang rupawan memperlihatkan si kembar di hadapan khalayak ramai. Mereka sudah menantikan kelahiran si kembar, karena salah satu dari bayi itu akan mewariskan kekuatan yang dimiliki oleh sang kakek. Malam ini adalah penentuannya. "Wow ... mereka adalah bayi yang diberkati oleh sang Tuan!" Para penduduk bertepuk tangan melihat kecantikan dan ketampanan bayi tersebut. "Siapa yang akan mewariskan kekuatan dari Leonidas Herra?" Salah satu pria paruh baya bertanya dan yang lainnya menyahut. "Tidak peduli siapa yang akan mewariskan kekuatan dari ayahku, Paman. Asal mereka terlahir selamat sudah membuat kami bahagia," ujar ayah dari si kembar bernama Theodorus. Anak-anak lain dari mendiang Leonidas yang berjumlah tiga orang tidak memiliki kekuatan untuk menaklukkan kekuatan jahat sehebat sang ketua yang terdahulu. Mereka hanya mengandalkan benda berupa pedang dan obat-obatan yang ditinggalkan Leonidas sebelum meninggal karena ulah iblis. Benda-benda tersebut dapat menghalau kekuatan jahat selama mereka menunggu kelahiran dari istri sang ketua. Salah satu bayi itu memang sudah ditakdirkan oleh sang Tuan dari langit jika kelak semua kekuatan yang dimiliki oleh kakeknya akan diwariskan kepada cucunya. Namun, mereka belum mengetahui siapa di antara si kembar yang mewariskan itu. Mereka harus menunggu malam ini tepat di saat aurora berbentuk naga muncul. "Akhirnya kami bisa bernapas lega." Beberapa orang tersenyum senang. Ya, pada akhirnya ada penerus yang bisa mengalahkan iblis meski harus menunggu salah satu bayi itu dewasa. Namun, setidaknya mereka sudah dibentengi kekuatan dari dalam maupun luar agar para makhluk jahat tak menganggu mereka. Mereka bukan takut dengan roh atau makhluk lainnya melainkan ketua iblis yang telah membunuh Leonidas. "Jangan khawatir dia tak akan berani melukai kita setelah ayah melukai jantungnya," kata Theodorus. Dia yang dimaksud di sini adalah ketua para iblis dan makhluk lainnya yang telah menganggu ketentraman dan kehidupan manusia. Para iblis itu tak segan-segan menyamar menjadi manusia dan bergaul dengan penduduk hanya untuk menghisap kekuatan jiwa murni manusia. Sejak dikalahkan oleh Leonidas sepuluh tahun silam, sang ketua iblis tak menampakkan batang hidungnya lagi karena terluka parah dan memulihkan kekuatannya. Dia hanya menugaskan anak buahnya untuk berkeliaran di tengah-tengah penduduk. "Siapa nama si kembar, Helen Frú? "Nama mereka ...." Helen menatap satu persatu-satu anak yang digendong Theodorus dan salah satu pengasuhnya. "Guia Lucena Guinan dan Gillermo Lucero Guinan." Mereka bertepuk dan menari karena senangnya, mereka berpesta malam ini dengan suka cita akan kelahiran sang pewaris Cazador. **** "Bagaimana dengan bayi kami, Prestur?" tanya Helen, ia ingin segera tahu kepastian nasib dan takdir si kembar. Seorang pria tua berjanggut putih dengan jubah hitam panjangnya memandang satu-persatu bayi tersebut, menyentuh tangan dan kening mereka lalu menghela napaa panjang. "Bawa anak-anakmu keluar, Frù!" "Ada apa dengan mereka?" Theodorus mengernyitkan dahi, ia tak mengerti. Namun, ia harus menuruti perkataan Prestur yang tak lain adalah pemuka agama. Helen membawa Guia dan Gillermo dibawa ayahnya keluar, orang-orang telah berkumpul di depan dan menyambut kedua bayi itu dengan antusias. Malam ini mereka akan mengetahui penerus sang pemimpin sebelumnya. Kedua bayi itu diletakkan tepat di tengah di hamparan rerumputan hijau dan cahaya dari langit menerpa wajah mereka. Parochus mengelilingi kedua bayi tersebut lalu berhenti di atas kepala mereka dan menyentuh dahi. "Memang benar salah satu anak kalian akan meneruskan takdir kakeknya. Tapi---" Prestur diam sejenak, ia melihat kedua orang tua si bayi. "Tapi apa?" tanya Helen. Ia bingung ketika Prestur menatapnya dalam dan penuh makna. "Salah satu anakmu akan meninggal, ia akan menjaga saudara kembarnya hingga batas waktu yang tak ditentukan." Semua orang yang ada di sana tampak antusias mendengar, ada yang terkejut setelah mengetahui kebenarannya. Tak terkecuali Helen dan Theodorus. "Apa maksud dari perkataan anda, Prestur?" Theodorus mendesak agar segera dijawab. "Takdir anakmu mengatakan seperti itu, Theo. Ia akan meninggal karena sesuatu hal yang tak bisa aku lihat secara detail. Namun, rohnya akan terus menemani saudaranya hingga---" "Hingga apa?!" Helen tak terima. Meski di dalam rahimnya, si kembar memang sudah diprediksi oleh nenek tua waktu ia bertemu di kota. Namun, ia tak mempercayai dan menganggap omong kosong. "Anakmu akan hidup untuk selamanya sampai dunia berubah kelak. Ia yang akan membimbing makhluk jahat menuju jalannya, takdir yang melekat dalam hidupnya tak bisa dirubah. Seluruh kekuatan yang tuan Leonidas punya akan dimiliki anakmu. Ia akan menjadi seseorang yang tangguh dan kekuatan yang tak bisa dikalahkan oleh apapun. Kecuali jika ia jatuh cinta." Terkejut dan syok mendengar perkataan pemuka agama membuat Helen tersungkur. Ia tak menyangka nasib si kembar seperti ini dan semua sudah ditakdirkan. "Siapa di antara anak kami yang memiliki kekuatan itu?" tanya Helen sembari mengusap pelan wajah si kembar. "Sebentar lagi kalian akan mengetahuinya."  Tepat di saat aurora muncul dengan membentuk naga, wajah salah satu bayi mengeluarkan cahaya putih, tetapi tidak menyilaukan. Bayi itu di kelilingi oleh bintang-bintang, kupu-kupu dan burung hantu beterbangan. Tak ada yang berani yang mendekat, mereka memandang takjub dengan yang dilihat sekarang. ***** Di sebuah tempat gelap, sunyi dan tak bersahabat. Sepasang tangan keluar dari peti, dia terbangun dari tidurnya karena merasa terganggu oleh suara-suara dari luar.  "Ada apa!" Dia membentak anak buahnya yang berwujud serigala dengan tubuh manusia. "Tuan ... lihatlah keluar. Sepertinya kaum Cazador telah menemukan pengganti Leonidas." Dia yang tak bernama terpaksa bangkit dari petinya yang menjadi kasur ternyaman, dia berjalan menuju pintu dan melihat cahaya putih dari kejauhan. "Akhirnya mereka melahirkan pewaris." Dia tersenyum, menyeringai dan beberapa saat kemudian tertawa dengan menakutkan hingga membuat seluruh kelelawar di atas beterbangan. "Tunggu waktunya, Theodorus."  =Bersambung= Di sini saya memakai bahasa Islandia dan Spanyol, karena kedua orang tua si kembar berasal dari dua negara tersebut. Note : Cazador ( Spanyol ) Pemburu Frù ( Islandia ) Madam/Nyonya Herra ( Islandia ) Sir/Tuan Prestur ( Islandia ) Pemuka Agama

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.5K
bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
9.1K
bc

Romantic Ghost

read
162.5K
bc

Time Travel Wedding

read
5.4K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.4K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
4.0K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
90.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook