Stop Hoping

2821 Words

Miranda berbaring di ranjang rumah sakit, wajahnya yang pucat menunjukkan rasa frustrasi yang mendalam. Setiap detik yang berlalu tanpa kehadiran Niccolo membuatnya semakin marah. Dia menggigit bibirnya, menahan amarah yang membara di dadanya. Pelayan di sekitarnya bergerak dengan hati-hati, tahu betul betapa mudahnya memicu kemarahannya. "Di mana Niccolo?" seru Miranda dengan suara yang penuh amarah. "Kenapa dia tidak ada di sini? Bukankah dia seharusnya ada di sampingku saat aku membuka mata?" Para pelayan hanya bisa saling memandang tanpa berani menjawab. Salah satu dari mereka, seorang wanita muda bernama Clara, mencoba menenangkan Miranda dengan berkata lembut, "Signore Niccolo pasti ada urusan penting, Nona Miranda. Mungkin dia akan segera datang." Miranda memandang Clara dengan t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD