Mobil yang membawa Eloise dan Diego melaju dengan tenang, namun suasana di dalamnya jauh dari kata damai. Eloise duduk diam di sisi jendela, pandangannya terpaku pada pemandangan Sicilia yang perlahan menghilang dari pandangan, tetapi pikirannya jauh melayang. Diego, yang duduk di sebelahnya, mencoba mencairkan suasana.
"Eloise, kau tahu ini keputusan yang terbaik," ujar Diego, suaranya berusaha terdengar lembut namun tetap tegas. "Niccolo yang memilih ini. Dia tahu apa yang terbaik untukmu dan untuk kita semua."
Eloise tetap diam, matanya masih menatap kosong keluar jendela. Tidak ada niat dari dirinya untuk menanggapi kata-kata Diego. Hatiku hancur saat mengingat bagaimana Niccolo menolaknya dengan kata-kata yang begitu dingin. Walau dia tahu, itu bukanlah kebenaran.
"Astaga, Eloise!"
