David bersandar pada dinding penyekat dengan cepat, saat mendengar derap sepatu beberapa orang memasuki ruangan. Lelaki itu mengintip dari balik dinding sebagai penghalang antara rumah belakang dan ruangan tengah. Semenjak satu jam yang lalu dalam rumah besar itu para anak buah Darius terlihat sibuk sendiri. Keluar masuk seperti memiliki urusan yang begitu penting. “Apa mereka sudah menemukan perempuan sialan itu, Ken?” tanya anak buah Darius pada temannya yang kini berjalan beriringan. “Sampai saat ini dari mereka belum ada yang menghubungi, mereka sudah menemukan gadis itu atau belum. Mereka semua sepertinya harus dilatih secara khusus lebih dulu, supaya tidak lelet seperti itu. Mereka semua adalah pemalas dan bodoh, menangkap satu perempuan seperti Carlyle saja tidak bisa.” Da