France memajukkan tangannya yang membentuk huruf oke saat setelah David dan Venia memberi intruksi mereka telah siap untuk melanjutkan misi. Pemuda berpostur tinggi dan sedikit kurus itu membawa dua buah gelas di tangannya. Melihat ke kanan dan ke kiri menunggu paman Jovan lewat. Dalam aula yang menyala remang-remang membuat pandangan France mau pun David sedikit memiliki ketebatasaan jarak pandang. Hingga ketiga orang yang sedang berpencar itu saling menatap seiring mengangkat kedua bahunya sambil menyunggingkan bibir. Hingga dengan tiba-tiba Venia membulatkan mata sambil menunjuk-nunjuk belakang France. Paman Jovan berjalan dari arah belakang, berpakaian rapi dengan wajah dingin dan datarnya tanpa ekpresi. France yang menyadari pria yang sejak tadi dia tunggu-tunggu telah ada di sampi