Chapter 48

1129 Words

Rasa ngilu menjalari tubuh Venia. Sayup-sayup ia membuka mata sambil mengerjap ia mengelilingi ruangan. Dinding putih bersih dia tidur di atas lantai putih ta tanpa alas apa pun. Samar-samar gadis itu mengingat kejadian terakhir kali yang menimpanya. Di sebuah ruangan bersama Mark dan kedua pria menyerang. Ia juga meningkat saat bertengkar dengan Mark dengan kasar dihempaskan hingga terbentur ke dinding kemudian terjatuh ke lantai. Sampai saat ini dia merasakan sakit di bagian lengan dan punggung. Sambil meringis Venia memegangi lengannya sebelah kiri. Ia menyusuri ruangan masih bertanya-tanya. Di mana dia sekarang? "Terakhir aku juga mengingat, kalau Rover berada di ruangan itu belakangan. Dan, di sana juga ada Senna, tapi ... kenapa aku bisa tiba-tiba di sini?" Venia masih bingun

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD