POV Mahfud
Aku merasa marah dalam hati saat mengetahui bahwa anak bungsu ku memiliki niat jahat pada kakaknya, meskipun tak sampai kejadian. Entah apa yang ada di dalam otak anak ku itu. Sepertinya aku sendiri pun tak pernah mengajarkannya untuk menjadi seorang kriminal. Lantas mengapa?
Tiba-tiba sekelebat bayangan tentang perlakuan ku terhadap anak sulung ku menari-nari di depan mata ku. Seakan aku sedang menyaksikan sebuah film drama keluarga yang menampilkan diriku sebagai pemeran utamanya. Bayangan demi bayangan yang menampilkan betapa kerasnya aku dalam mendidik Ratna, namun lembek dalam mendidik Farah.
"Kamu harus ngalah sama adik kamu. Ngga boleh nolak keinginannya. Kalo adik kamu mau minta mainan mu, ya kasih aja ngga usah malah berantem ngga jelas gini." Ucap ku dengan nada sua
