Sebuah Pengakuan

1881 Words

POV Farah "Al, lo serius nanti siang mau ngerjain kak Ratna di bawah kolong jembatan?" Ucap ku langsung to the point sesaat setelah Alicia meminta dua cecunguk menyebalkan itu untuk masuk ke dalam kelas. "Gue sih udah bilang tadi sama dia, alasan minta dia beliin gue es buah. Dia sih oke aja, tapi dia perginya sama si Alfi. Gimana coba?" Ucap ku lagi yang memberitahunya kalau kak Ratna tidak akan pergi sendiri ke tempat yang sudah kami sepakati bersama. "Lo ada rencana lain? Apa kita batalin dulu?" Ucap ku lagi dengan wajah cemas. Aku takut kalau kami berdua nekat melaksanakan rencana ini, malah menjadi boomerang untuk kami berdua. Aku belum siap kalau harus kembali ke Surabaya dan menetap di sana. Sesuai ancaman ibu, beliau akan membiarkan aku tinggal di rumah nenek dan kakek, andai s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD