Meskipun sudah terlihat biasa-biasa saja. Tapi Hiro sangat menghindari Hana. Mereka seperti orang asing. Dimas merasakan itu. Teman-teman Hiro juga demikian. Pokoknya, Hiro hanya berbicara yang penting-penting saja dengan Hana. Pembicaraan yang penting tersebut mengenai Alan.
Hana sangat sibuk karena besok tokonya akan resmi dibuka. Hana harus menyiapkan berbagai hal. Ia bahkan sudah mendapat dua karyawan yang akan membantu menjalankan toko.
"Gue lihat beberapa hari ini lo nggak baik, Bang," ucap Lp yang baru saja masuk ke dalam ruangan Hiro.
"Nggak baik gimana?" Mata Hiro masih fokus di layar komputer. Sebenarnya ia sudah tahu kemana arah pembicaraan Lp. Tapi ia pura-pura tidak mengerti. Lebih tepatnya membuat semua terlihat baik-baik saja.
"Contohnya Lo lebih sering lembur, Bang. Pad
