Cahaya putih terang yang membawa Bima pergi pada keabadiannya kini sudah benar-benar menghilang. Dan suasana area pemakaman pun kembali gelap dan sunyi. Sementara rintik-rintik air hujan yang turun mengiringi perpisahan mereka semakin lama semakin bertambah deras, membuat pakaian yang mereka kenakan mulai terasa basah. Sebagai satu-satunya pria dewasa di antara para wanita dan seorang pria kecil berusia lima tahun, Rangga pun segera mengajak mereka keluar dari area pemakaman. Rangga takut hujan akan turun semakin deras dengan keadaan langit yang semakin menghitam. Belum lagi suara petir yang kini mulai terdengar menggelegar seakan berada tepat di atas kepala mereka. Meskipun kesedihan masih begitu menyelimuti hati Rara dan enggan rasanya untuk pergi meninggalkan jasad Bima yang terbujur