Alita melirik ke arah jam tangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas siang. Panas begitu terik, di mana matahari berada tepat di atas kepalanya. Apalagi saat ini ia tengah berada di area pemakaman yang luas dengan minim pepohonan untuk sekedar membuat suasana teduh. Alita merasa seperti di kejar waktu. Ia ingin segera mengetahui bagaimana nasib Bima dan di mana keberadaannya saat ini, tapi di sisi lain ia harus mengembalikan Chio sebelum sore tiba. Alita pun harus menjaga kondisi Chio yang masih anak-anak agar tidak terlalu kelelahan, sementara Alita sendiri tidak tahu harus berapa tempat lagi yang harus ia kunjungi. Dengan memegang gagang payung di tangan kirinya untuk menghalau panas yang semakin terik, tangan kiri Alita menggandeng tangan Chio. Sangat terasa genggaman tanga