pesan masuk dari istri baru mantan suamiku

[Mas tolong kirimkan uang, susu dan diapres Attar sudah habis]aku mengirimkan pesan untuk mas Wisnu. Mau tak mau aku haru meminta uang kepada mas Wisnu [Untuk apa kamu minta uang kepada suami saya? kamu itu sudah mantan jadi jangan pernah minta-minta uang kepada suami saya, kalau susu anakmu habis itu bukan urusan suamiku, itu urusan kamu sebagai ibu nya harus menafkahi anakmu. mas Wisnu sudah memiliki keluarga nya sendiri dan memiliki anak meskipun mas anakku bukan anak kandungnya sendiri] Mataku membulat sempurna setelah membaca jawaban pesan dari mas Wisnu, bukan mas Wisnu yang membalas pesanku melainkan istri baru nya itu. [Apa hak mu melarangku meminta uang kepada mas Wisnu? Attar adalah darah daging nya mas Wisnu dan ia adalah anaknya dan anak-anakmu bukan tanggungan mas Wisnu!]jawab pesanku meradang. mataku panas sekali setelah membaca pesan yang di balas Alya istri barunya mas Wisnu [Hahah! gak usah kepedean kamu, kamu pikir dengan kamu meminta uang kepada mas Wisnu. mas Wisnu akan memberikan nya? tentu saja tidak karena gaji nya mas Wisnu telah di kuasai olehku dan di alihkan oleh ku. Jadi Sampai kapanpun, mas Wisnu tidak akan memberikan Attar uang sepeserpun karena kamu dan mas Wisnu bukan siapa-siapa lagi. Begitu pun dengan Attar]balas nya lagi Lagi-lagi aku di buat emosi oleh pesan yang dikirim Alya. sebenarnya aku tidak Sudi meminta uang kepada mas Wisnu, namun mau tak mau aku harus meminta nya karena akhir-akhir ini jualan mie ayam-ku Sangalah sepi, jadi aku terpaksa harus meminta uang kepada mas Wisnu. Ya, aku telah bercerai dengan mas Wisnu sekitar setahun yang lalu. Disaat usia Attar menginjak usia 3 bulan, lantaran ibu mertuaku tak suka mempunyai menantu seperti aku. mau tak mau aku harus bercerai dan mas Wisnu harus menikah dengan wanita pilihan ibunya yaitu Alya yang katanya wanita Sholehah dan alim. *** Semenjak kejadian itu aku tidak pernah mengirim pesan meminta uang kepadaku karena ponsel nya saja di kuasai istri barunya, aku tidak mau tersulut emosi lantaran pesan yang tak penting menurutku memang. pada saat itu aku sedang tidak memiliki uang terpaksa harus meminta uang kepada mantan suamiku. Ting! [Aku sudah transfer uang 300ribu ke rekeningmu untuk membeli susu dan diapres Attar]pesan masuk dari mas Wisnu [Tidak perlu kau kirim uang-uang untuk anakmu lagi! Istri tercintamu akan marah jika kau mengirimkan uang!] [Tentu saja tidak, Alya tidak akan tau itu. aku akan mengirimkan uang untuk Attar 300 ribu perbulan, selebihnya untuk anak-anak dan Alya disini. Kau tau kan Alya memiliki 3 anak. Merekalah yang lebih penting disini karena mereka keluarga baruku]pesan yang di balas mas Wisnu membuat hatiku geram dan sedikit sesak. Ia lebih mementingkan anak tirinya ketibang anak kandung nya sendiri, tak mengapa mulai detik ini uang yang di kirimkan melalui rekeningku. akan aku kembalikan lagi kepada mas Wisnu, tak Sudi jika uang itu aku gunakan untuk keperluan Attar, lebih baik aku usaha berjualan lebih giat lagi untuk memenuhi kebutuhan Attar