Dave mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Sorot matanya yang kalut dan tak memancarkan aura mendominasi seperti biasa, fokus pada jalanan sepi di depannya karena dia tidak mau mencelakai orang lain karena kelalaiannya dalam mengendara.
Sesekali, Dave melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 10 malam. Kemudian kembali memfokuskan pandangannya ke arah jalanan di depannya. Di jam seperti ini, tentu saja sudah banyak orang beristirahat setelah beraktivitas seharian, dan dirinya justru masih keluyuran.
Helaan napas berat berembus dari dadanya yang kembang kempis begitu rasa nyeri di bagian punggungnya kembali terasa ketika dia melakukan pergerakan. Dia mengingat benar, dari mana luka itu dia dapatkan. Dan dia pun mengingat dengan benar bagaimana perasaan ibunya ketika bertemu deng
