My Wife Is Sexy

PROLOG Kenapa tuhan begitu Jahat padaku? My Wife Is Sexy "Aku mencintai seorang pria ayah, pria sederhana yang mencintai diriku apa adanya sejak aku masuk kuliah," ucap fania mengutarakan sesuatu yang selama ini ia sembunyikan dari ayahnya. Tania hanya menatap sekilas fania lalu kembali menonton film kesukaannya karena ia sudah tahu tentang pria yang dicintai fania namun sayang tania tak pernah tahu nama dan wajah pria yang mampu membuat gadis cantik pendiam dan lemah lembut seperti fania jatuh cinta karena fania tak pernah mengucapkan nama dan memberi fotonya dan tania pun tak niat mengetahuinya. Nandra menatap tak percaya atas ucapan putri lugunya ini dan ia pun kecewa karena putrinya telah membohonginya selama ini. "Siapa pria itu sayang?," Tanya Nandra lembut mengelus rambut pirang putrinya. "Dia seorang office..... Boy di kantor ayah" Bagai tersambar petir di siang hari itulah yang dirasakan Nandra saat mendengar jawaban fania namun melihat ketakutan di wajah polos putrinya membuat Nandra tak tega. "Ayah ke kamar dulu nanti kita lanjut pembicaraannya besok," ucap Nandra berdiri melangkah ke kamarnya setelah mencium kening kedua putrinya dengan lembut meninggalkan fania yang kecewa akan respon sang ayah dan tania yang menatap kasihan adiknya itu. Tania melepas earphonenya lalu memeluk fania dengan lembut memberikan pelukannya sebagai tempat fania menumpahkan segala kesedihan dan tangisannya. "Kakak hiks hiks aku mencintainya kakak hiks" "Ayah menyanyangi kita berdua pasti ayah menyetujui hubunganmu dan pria itu, kau harus kuat tak boleh lemah," ucap Tania mengelus lembut punggung mungil Fania. "Makasih kakak sudah menjadi teman, saudari, dan ibu terbaik di hidupku kalau kakak tak ada fania pasti akan sendirian," ucap fania tersenyum dengan mata berkaca-kaca. "Sudah jangan menangis, ayo kita ke kamar sudah waktunya tidur," ucap tania. My Wife Is Sexy "Ayah tak menyetujui hubunganmu dengan pria miskin itu, kau dan dia bagaikan bumi dan langit, dia seorang office boy dan kau adalah anak atasannya, dia bukan pria terbaik untukmu fania dan ayah akan menikahkkanmu dengan Lave, putra sahabat ayah, dua minggu lagi pernikahan kalian" Sakit, itu yang dirasakan fania saat mendengar ucapan ayah yang sangat ia cintai, Tania tak percaya ayahnya akan mengatakan itu kepada fania. "Ayah fania mencintai pria itu, aya..... "HENTIKAN TANIA, FANIA SAJA HANYA DIAM MENERIMA DAN KAU TAK BERHAK MENOLAKNYA," teriak Nandra menatap tajam Tania berusaha tak melihat air mata dan kesakitan di mata fania, putrinya. "Tapi ayah..... "Sudah cukup kakak, kalau ini yang terbaik menurut ayah maka fania akan melakukannya asal ayah bahagia maka fania pun akan bahagia," ucap fania menatap tepat di mata tajam ayahnya dengan mata merah berkaca-kaca. Nandra berjalan menghampiri fania dan memeluk putrinya dengan lembut membuat fania tak sanggup lagi menghentikan tangisannya dan menangis di pelukan ayahnya. "Ini yang terbaik untukmu fania, kau tahu kan ayah mencintaimu dan hanya menginginkan kebahagiaanmu saja" "Hiks hiks fania sayang ayah," balas fania membalas pelukan sang ayah dengan erat seakan ini akan menjadi tempat terakhirnya menumpahkan air matanya. Tania tak percaya atas apa yang terjadi, fania merelakan cintanya demi ayahnya yang menolak pria yang dicintai fania hanya karena perbedaan kasta di antara mereka. Tania pergi meninggalkan ayah dan putri yang saling menguatkan itu, tania tahu fania sedih dan terpukul namun fania tak berani memperjuangkan cintanya karena ayah mereka sudah menjadi orang tua terbaik dalam hidup mereka setelah kematian sang ibu saat mereka dilahirkan. My Wife Is Sexy Fania menatap pantulan wanita cantik dengan gaun putih mengembang dihiasi berlian dan rambut disanggul indah dengan helaian anak rambut terlihat sangat cantik namun tidak dengan raut wajah dan hati sang pengantin wanita. "Semuanya demi ayah fania, apapun yang kau lakukan demi ayah," ucap Fania menyemangati dirinya sendiri untuk melakukan pernikahan ini. Fania lupa ada sosok lain yang mirip dengannya yang juga terlihat sangat cantik dengan gaun panjang jatuh berwarna putih dan rambut dikepang daun yang sedang menatap jengah dirinya. "Masih ada waktu fania, pergilah dari pernikahan ini tinggalkan pernikahan ini dan kejarlah cintamu, aku siap menggantikanmu agar kau bisa bahagia dengan cintamu," ucap tania menyentuh lembut pundak fania. "Tidak kak, ayah akan sangat sedih nantinya saat tahu aku telah membohonginya dan aku tak mau ayah sedih lagi kak sudah cukup kematian ibu yang membuat ayah bersedih selamanya," balas fania berusaha tersenyum bahagia di depan tania walaupun ia sangat sedih dan sakit saat harus menikah dengan pria yang tidak ia cintai. "Terserah padamu tapi jangan pernah meminta bantuanku untuk meninggalkan suamimu nanti," ucap tania keluar dari kamar fania dengan menutup keras pintu kamar fania membuat fania dan tamu undangan yang berada dibawah kaget namun tania tak peduli karena sekarang ia marah, marah pada dirinya sendiri yang gagal menjadi kakak yang baik untuk adik satu-satunya. My Wife Is Sexy Fania menatap sendu Nandra dan Tania sebelum mengucap janji pernikahan sehidup semati dengan lave, Nandra tersenyum bahagia membuat fania ikut tersenyum namun tania malah memalingkan wajahnya tak mau melihat fania mengucap janji yang akan membunuh fania setiap detiknya kalau bisa pun ia ingin hari ini tuhan membuatnya tuli agar ia tak bisa mendengar suara fania yang mengucap janji untuk kematiannya sendiri. "Ayah kakak fania sayang kalian." "Sreeetttt" "FANIA!" Tania dan Nandra berlari menangkap tubuh mungil fania yang akan terjatuh dan Nandra berhasil menangkap tubuh mungil penuh darah putrinya. "Fania sadar sayang ayah disini, fania ayah sayang fania, bangun sayang hiks" "Fania jangan tinggalin kakak, kakak sayang fania bangun bangun hiks" Nandra dan Tania memeluk tubuh Fania dengan erat seakan takut tuhan akan datang mengambilnya bila mereka memberi celah sedikit saja. "Maaf.....ayah.... Kakak.... Fania..... Sayang........ Kalian." Tania menatap tak percaya pada adiknya yang sudah meninggalkan dunia ini di hari pernikahannya yang seharusnya menjadi hari paling membahagiakan bagi fania. "Maafin ayah fania, maafkan ayah hiks." "Semua ini karena ayah, fania meninggal karena ayah, coba ayah engga egois, coba aja ayah setuju hubungan fania dengan pria yang fania cintai pasti fania masih hidup, pasti fania engga akan bunuh diri, AYAH JAHAT HIKS AYAH JAHAT," teriak Tania menatap tajam Nandra yang hanya bisa memeluk mayat putri lugunya fania. "Ayah menolak hubungan fania dengan kekasihnya hanya karena perbedaan kasta di antara keduanya, ayah seakan lupa kalau ayah dan ibu pun berbeda kasta, ayah seorang pengusaha sukses dan ibu hanya seorang penjual kue pinggir jalan tapi kalian saling mencintai tak peduli apapun yang terjadi bahkan sampai ajal menjemput ibu, ayah engga pernah melihat perempuan lain dan sekarang ayah menyuruh fania menikah dengan pria yang fania engga cintai, ayah egois." "Maafkan ayah tania fania, ayah hanya ingin kalian bahagia sayang," ucap Nandra mengelus rambut Fania dengan lembut berharap ini hanya mimpi buruk namun mustahil karena ini nyata. "Engga semua kebahagiaan itu berasal dari kekayaan, kebahagiaan itu dari hati ayah hiks hiks," tangis Tania jatuh merosot menatap hampa sang ayah dan adik tercinta yang telah tiada. Tamu undangan dan keluarga pengantin pria menatap prihatin Nandra dan Tania yang terluka atas kematian fania. "Maafkan ayah tania fania, maafkan ayah," ucap Nandra kembali meminta maaf walau ia tahu beribu kali pun ia meminta maaf tak akan mengembalikan putri tercintanya. Nandra mengambil pisau yang menancap di tubuh fania lalu menatap mayat Fania dan tania bergantian bahkan air mata tak ada lelahnya mengalir dari matanya yang sudah rentan dan tua. "Semua ini salah ayah, Fania pergi karena ayah sekarang biarlah ayah menerima hukumannya" "SREEETTTT" Tania melotot tak percaya saat melihat ayahnya bunuh diri dengan pisau yang digunakan Fania untuk bunuh diri juga. Semuanya berakhir, tania kehilangan semua orang yang ia cintai dan hanya ia yang tersisa dengan kepingan kesakitan dari pernikahan ini. "AYAH!" Tania terbangun dari tidurnya dengan tangan menjulur ke depan dan keringat dingin yang membasahi gaun tidurnya tak lupa oksigen di sekitarnya yang seakan habis sehingga ia sulit bernafas dengan benar. "Mimpi buruk lagi hahahhh," ucap Tania menatap kosong ke depan sebelum beranjak dari tempat tidurnya untuk mengambil air minum. Tania menoleh sebentar ke samping tempatnya tidur dan seperti biasa kosong hanya ia sendirian yang tidur disini padahal ia sudah menikah namun kasur di sampingnya tak pernah ada yang menempatinya. Tania menuruni tangga mansion mewah ini dan dapat melihat damian, suaminya sekaligus mantan kekasih adiknya Fania sedang duduk di depan laptop yang menyala melupakan bahwa ini sudah jam 2 pagi. "Selalu saja seperti itu" Tania berusaha mengacuhkan keberadaan damian dan berjalan ke arah dapur begitu pun damian yang sudah menyadari bahwa istrinya sudah terbangun karena mendengar suara teriakan mimpi buruk Tania. Tania membawa botol minum berisi airnya dan hendak menaiki tangga namun ia berhenti dan menoleh ke arah damian yang tak peduli akan keberadaannya. "Kau tak akan jatuh miskin hanya karena tak bekerja malam-malam," ucap tania membuat Damian menoleh menatap dirinya dan jangan harap tatapan penuh cinta nyatanya tatapan dingin dan tajamlah yang diterima Tania. "Tak usah mengurusi hidupku, urusi saja hidupmu," ucap Damian tajam tak peduli bahwa Tania adalah istrinya dan punya hak dalam hidupnya. "Kalau aku tidak mengingat kau adalah pria yang di cintai mendiang adikku maka aku bahkan tak sudi untuk melihatmu apalagi peduli padamu," balas tania lalu pergi menaiki tangga dengan membawa botol minumnya bahkan tania membuka dan menutup pintu cukup keras. Tak sesuai dengan perkataannya pada Tania, Damian malah menutup laptopnya dan berjalan menaiki tangga ke kamarnya bukan kamar tania. Damian menatap pintu kamar tania lalu membuka sedikit menatap tania yang sudah tertidur pulas lalu menutupnya kembali dengan pelan dan berjalan ke kamarnya. Damian menjatuhkan tubuhnya di kasur king size kamarnya menatap sekitar kamarnya yang dihiasi foto gadis cantik yang sama persis seperti tania namun Damian dan Tania pun tahu itu bukan Tania. "Fania," lirih Damian lalu tertidur berharap ia akan bermimpi akan pujaan hatinya.