Aku terkejut saat pintu ruanganku terbuka dan muncul di sana mamaku dan Aruna. Astaga, apa kenapa mendadak sekali? Aku tak menduga jika mama akan datang tiba-tiba ke kantor. Selama aku menjabat sebagai CEO menggantikan posisi papa, mama belum pernah datang ke sini. Dulu sebelumnya ada, saat papa masih menjabat dan aku masih merupakan staff biasa. Tak menduga jika masa ini terjadi lebih cepat. Mama menatapku dengan sorot mata tajam. Aku dapat mengartikan tatapan dari mamaku itu. Pasti mama telah melihat Jasmine berada di meja kerjanya di depan ruanganku sana. Duh, apa mama menyemprot Jasmine di depan sana? "Aruna, kamu tunggu di luar dulu. Saya mau bicara sama Arion berdua aja," ujar mama kepada Aruna. "Iya, Tante." Aku menghela napas. Berusaha agar tetap tenang menghadapi mama. "Jelas