Queeny pov Gue yakin Udik pasti tak suka kalau tahu gue diam~diam memesan minuman keras. Tapi bagaimana lagi, masa gue cuma meminum coke saat klabing begini? Idih, hambar. Maka, dengan alasan hendak ke toilet, gue menyempatkan diri memesan vodka. Segelas doang, kok. Buru~buru gue menghabiskannya sebelum kembali menemui Udik. Ehmm, tapi tambah segelas lagi tak apa, kali. Kemudian gue menegak habis gelas kedua vodka gue. Nanggung, tambah lagi. Gelas ketiga. Gelas keempat. Setelahnya gue malas menghitung berapa gelas vodka yang gue habiskan. Gue kembali menemui Udik dengan perasaan melayang. Badan gue sempoyongan hendak jatuh. Udik syok melihat gue. "Mbak Pini, kok pean mabok seh," gerutunya tak suka. "Heh!! Elo, Udik! Apa hak lo ngomelin gue?!!" Gue menuding-nuding kepal