BABAK SEPULUH (10)

1430 Words

Queeny pov Lola membelalakkan matanya hingga membuat gue menyesal telah memamerkan kebodohan gue. "Lo melihat Udik telanjang bulat?" tanya Lola antusias. "Dari belakang," ralat gue. "Sayangnya bukan dari depan," sambung gue keceplosan. Lola mencubit gue dengan sadis. "Aduh Lola! Cakittt.." "Kadar m***m dikurangi dikit, napa?!" tegur Lola jutek. "Iye gue keceplosan, La.  Masa gue semesum itu?  Gini~gini gue masih virgin, Nyet!" "Keceplosan .. hah!  Itu kan karena lo mikir kayak gitu," sindir Lola tanpa ampun. Iya juga sih, secara gue adalah manusia biasa yang tak lepas dari dosa dan hawa nafsu. Gue bukan malaikat, juga bukan santa. "Tapi gue gak nyangka, La. Bodi Udik maut.  Ih susah gue ngomongnya, bikin gue panas dingin kalau ngebayanginnya.  Trus gue rabun kali ya, kok gue nge

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD