When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"kenapa harus ada masalah baru di rumah ini? Aku datang kesini untuk menenangkan diri, bukan menambah beban diri." Lirih Naya dengan penuh ketidak percayaan nya, serta dengan rasa hati yang semakin terasa sakit. "Kak, Mora! Ini tidak benar," kata Naya bersamaan dengan air mata yang sudah membasahi wajah cantiknya. Tubuh Mora yang tengah terguncang karena di pompa oleh seorang pria yang Naya tidak kenal dari atas seketika terhenti saat mendengar suara Naya. Dengan cepat pria yang tengah memompa tubuh Mora mencabut Pusakanya dan menutupi tubuh polosnya dengan kemejanya sendiri. Mora sendiri dengan santainya memakai kembali pakaiannya. Tidak terlihat terkejut atau takut saat dirinya kepergok bercinta dengan pria asing di ruang tamu oleh adiknya sendiri. "Tumben kamu pulang?" tanya Mora d