When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Naya yang memang masih labil, belum pernah juga mendapat bentakan dari Al langsung berdiri dan pergi keluar dari rumah Al. Al berteriak memanggil Naya sambil mengejar langkah Naya, namun langkah Al langsung terhenti saat ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi seperti sengaja ingin menabrak Naya. "Sayang, awas!!! Al langsung berlari sambil berteriak meminta agar Naya minggir, sayangnya Naya tidak mendengar suara Al, hingga mobil yang melaju kencang itu berhasil menghantam tubuh Naya hingga tubuh Naya langsung tergeletak di aspal dengan lumuran darah dimana-mana. Pengendara itu kembali menancap pedal gas mobilnya dengan kecepatan tinggi hingga Al ketinggalan jejak dan tidak bisa mencegah pengendara itu. Naya langsung tidak sadarkan diri. Al berteriak memanggil semua bodyg