"Awww ...!" Tangan Bunga langsung meraih tangan seseorang yang menjambak rambutnya. Dia mencoba melepaskan tangan itu agar tak merasakan kesakitan. "Kenapa? Sakit ya?" tanya Nyonya Inggrid menatap tajam wajah menantunya yang meringis kesakitan. "Ma, lepas! Sakit!" Bunga memohon kepada wanita paruh baya yang semakin mencengkram erat rambut panjanya. "Kau apakan anakku hingga dia bisa mengambil langkah untuk pindah?" Bunga menggeleng sebagai jawaban, Nyonya Inggrid semakin kesal karena tak mendapatkan jawaban dari menantunya. Hal itu membuat wanita paruh baya itu menghempaskan tubuh sang menantu hingga terjerambab ke lantai. Bunga menarik nafas dalam, kalau sudah begini, dia ingin lari dari hidup sang suami dan tak ingin kembali lagi. Namun, rasa cintanya begitu besar. Dia sudah tak p