64. Anak Menyebalkan

1006 Words

"Dion ... kenapa Dion manggil om lagi sih? 'Kan papa bilang panggil papa," protes Damar. "Iya. 'Kan tadi udah. Dion panggil papa waktu Om beliin Dion es krim," sahut Dion tanpa beban. "Astaghfirullah ...." Damar menepuk keningnya sendiri. "Papa kan papanya Dion. Maksud papa, Dion panggil papa terus, setiap kali, setiap hati, selamanya. Sampai nanti Dion besar, Dion dewasa dan nikah. Selamanya pokoknya." "Dion gak mau nikah. Dion 'kan masih kecil, Om." "Argh!" Damar mengepalkan kedua tangan di depan wajah dengan gemas. Setelah menjadi anaknya, Dion jadi menyebalkan. Anak itu hanya cengar-cengir menanggapi omelan sang papa. "Ayo masuk, Sayang. Mau ketemu ibu gak?" Wira menuntun tangan anak itu, mengabaikan sang kakak. "Mau, Ayah!" angguk Dion. Damar mengernyit. "Dek! Kok kamu gak kag

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD