16. Dion Bukan Arion

1112 Words

Damar mengalihkan tatapan dari ponsel. Menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Dion. Bola matan membulat seketika. "Dania?" gumamnya. Ia lalu teringat pada obrolan adiknya di rumah sakit. "Ya ampun ... ternyata beneran dia. Ini kota sesempit itu sampai-sampai yang nongol dia terus," gerutunya seraya menatap Dania yang sedang celingukan, seperti tengah mencari sesuatu. "Tan—" Damar segera membekap mulut Dion yang sudah hendak berteriak kembali. "Sssttt ... Dion jangan teriak-teriak. Nanti disamperin Pak Satpam lho." Dion menepis tangan sang om. "Tapi Dion mau panggil Tante Baik, Om." "Dion gak boleh deket-deket sama tante itu." "Kenapa, Om?" tanya Dion. "Nanti tante itu jahatin Dion kayak Tante Cantik," jawab Damar. "Tapi Tante Baik gak jahat, Om," kilah Dion. Meski baru kenal ia merasa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD