34. Mencurigakan

1007 Words

"Pagi, Ma," sapa Dania sambil duduk di kursi makan. "Pagi, Sayang," balas Wina. "Papa mana, Ma? Tumben banget belum keliatan. Biasanya suka duluan." "Papa kamu udah berangkat." "Kok tumben pagi-pagi udah pergi." "Katanya ada urusan." "Oh." Dania mengangguk, tak lagi bertanya perihal ayahnya. "Nanti makan siang mama kirim makanan ke kantor, ya?" "Gak usah, Ma. Aku mau ke rumah sakit nanti. Kemarin sempat ada pembahasan tentang pembangunan perluasan bangsal anak jadi aku mau ke sana buat bahas lebih lanjut." "Oh. Ya sudah. Tapi jangan sampai lupa makan, ya, Sayang." Wina mengingatkan putrinya yang sering lupa mengisi perut jika sibuk bekerja. "Beres, Ma." Dania mengacungkan jempol tangan. "Kamu berangkat sendiri atau sama Andre?" "Sendiri aja. Andre katanya mau langsung ke kantor

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD