28. Duda Meresahkan

1011 Words

Fani memutar kepala mengikuti langkah putra tertuanya yang berlalu begitu saja hingga menghilang di pintu menuju ruang tengah. "Itu anak kenapa, Mas? Kok mukanya kayak yang kesel. Apa aku salah bicara?" "Kamu juga. Kenapa harus bahas soal Dania sih?" "Lah? Ini gimana ceritanya sih? Kenapa harus dia yang alergi ngomongin mantan istrinya? Kan dia yang ceraikan, dia yang salah juga, jadi suami seenaknya aja. Kalaupun ada yang males, itu harusnya Dania." Fani masih saja menyalahkan anaknya. "Tapi itu menurut kamu, di mata Damar pasti berbeda." "Belain aja terus. Udah tau anak salah." "Aku gak belain. Cuma buat apa terus mengungkit semua itu? Toh udah terjadi juga, gak bisa kita ubah," kilah Darwin yang berhasil membuat istrinya bungkam. Sementara itu, "Dion mana, Kak?" "Depan!" sahut Da

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD