62. Papa, Bukan Om

1108 Words

"Emang udah gak waras itu perempuan satu. Seenak jidat bilang kalau aku ayah biologisnya Dion. Kesannya kayak semua itu terjadi tanpa pernikahan. Susahnya apa sih ngaku kalau aku ayah kandungnya Dion. Kan kedengarannya juga lebih enak." Damar menggerutu sambil menjatuhkan diri di atas sofa. Tawa pria lain membahana di ruangan itu. Siapa lagi kalau bukan Shaka, tempat Damar berkeluh kesah. "Kenapa kamu ketawa? Temen lagi susah malah diketawain," protes Damar dengan kesal. Shaka beranjak dari kursi kerjanya. "Damar ... Damar! Kamu ini emang gak peka. Gak paham kalau itu sindiran buat kamu." "Sindiran apa? Nyatanya aku dan dia udah nikah waktu kejadian malam itu.'' Shaka duduk di hadapan temannya. "Itu sindiran sekaligus kode, kalau kamu gak dianggep sama dia. Dan bagi dia, kamu gak puny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD