Chapter 16

350 Words

Biyan mengambil panci dan mengisinya dengan air bersih begitu Ia sampai di unit apartemen Garrend. Ia memotong-motong bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat makanannya sambil menunggu airnya mendidih. Biyan lalu merapihkan belanjaannya yang tadi mereka beli dan meletakkan di tempat semestinya sampai Ia mendengar bel berbunyi. Biyan mengerutkan keningnya bingung, selama Ia bekerja disini, Garrend jarang sekali menerima tamu di apartemennya. Apalagi ini sudah hampir jam 8 malam. Ia berjalan kedepan dan membuka pintu apartemen Garrend. Baik Biyan maupun tamu yang datang sama-sama terlihat kaget. "Loh? Kamu kok...." tanya suara itu bingung. Freja berdiri disana dengan menenteng paper bag yang entah itu isinya apa. "Saya ART disini, Mba," jelas Biyan sopan. Ia dapat melihat raut wajah Fr

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD