When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
“Mas tolong aku!” pesan suara yang Sekarang berikan pada Alvin. Pria yang tengah tertidur pulas itu terpaksa terbangun, ia meraih ponsel yang berada di meja samping ranjangnya. Melihat notifikasi pesan dari Sekar ia pun terbangun dan bergegas pergi setelah membaca beberapa pesan dari kekasihnya. Alvin melirik jam yang melingkar di tangannya dan menunjukkan pukul setengah dua dini hari. Rasa cemas membuatnya sulit berfikir, ia berkali-kali mencari kunci mobilnya, tapi tak menemukan. Hingga satu jam lamanya ia baru teringat bahwa kunci mobil berada di jaket Akira. “Akira! Panggil Alvin dengan mengetuk pintu kamarnya. Akira yang baru dua jam tertidur, terbangun dan beranjak dari ranjang dengan langkah yang gontai. “Ada apa Mas? Mau berangkat sekarang?” Suara serak Akira terdengar pa