Mak Asih masih menatap tempat kosong yang semula menjadi tempat Akira berada. Kening beliau mengerut, merasa aneh dengan keberadaan gadis itu yang tiba-tiba saja hilang seketika. Apalagi, kehadiran sosok bertudung merah yang bersamanya, semakin membuat sang pemandi jenazah itu berpikir keras. ‘'Mengapa dia bisa bersama Akira?” batin Mak Asih bertanya-tanya. Tak kunjung dapat jawaban, Mak Asih memutuskan untuk kembali ke ruang jenazah. Memandikan mayat wanita yang meninggal saat operasi sebelumnya dan juga bayi mungil yang ari-arinya hilang entah raib ke mana. d**a wanita itu terus bergemuruh, menyuarakan ketidakbenaran yang terjadi di rumah sakit tempatnya bekerja. Sementara itu, Akira kembali bersama Raka ke bangsal 13. Tanpa menunggu perintah Akira memakan ari-ari sang bayi yang ter