Part 16

1452 Words

Hazel membuka matanya, memperlihatkan iris matanya yang cokelat dengan gerak gelisah. Ia letih dan lemah. Sejenak ia terdiam, mengedarkan pandangan ke sekitar, berusaha mengenali situasi apa yang tengah ia hadapi. Uh, ya, Hazel tidak mengingat apa pun. Tepatnya bagaimana ia bisa terbaring dengan tubuh terlampau lemah di ranjang ini. Kepalanya nyeri luar biasa, seakan-akan pikirannya berusaha menghilangkan sesuatu dari dalam otaknya. Lalu memaksanya untuk terlelap. Saat dunianya silau karena neon yang menyorot di langit-langit ruangan, saat itu pula ia menyadari ada satu orang lain yang bersamanya di sana. Duduk sambil menatapnya dengan cemas. Seorang laki-laki setengah baya. Bibir laki-laki itu seperti mengatakan sesuatu, mungkin kata-kata, yang sayangnya tidak bisa ia dengar karena tiba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD