Gustave memang pulang agak terlambat malam ini, ketika dia memasuki kamar dia sangat terkejut melihat betapa berantakannya kamar tersebut. Tumpukan pakaian di lantai dan juga di kasur, hingga seonggok makhluk dengan rambut berantakan mengangkat wajahnya dari tumpukan pakaian itu. Matanya menyorotkan rasa kelelahan dan permintaan tolong. “Merlian! Ngapain kamu?” tanya Gustave sambil meletakkan tas kerja berisi laptopnya di atas nakas. “Lagi berenang! Sudah tahu lagi beresin baju!” celetuk Merlian. Gustave hanya menggeleng seraya menarik napas panjang. Dia tak menyangka ibunya membelikan istrinya segunung pakaian, dia mengedarkan pandangan ke sekitar, banyak juga tas dan alas kaki. Merlian tak pernah memiliki baju sebanyak ini, bahkan lemari yang digunakannya hanya lemari box plastik y