Bagian 1
Bab 1
Khanza az zahra menghampiri seorang anak kecil yang terlihat menangis dalam diam, walaupun tidak jauh dari anak itu ada beberapa anak sebayanya tengah bermain . bagi khanza pemandangan seperti ini sudah sering iya lihat. Saat ada anak baru yang masuk panti tempat tinggalnya selama ini.
“assalamu alaikum fathur, boleh kaka duduk disini ?”
Tanpa berniat membalas salam, anak itu justru makin menunduk, bahkan terlihat ketakutan, membuat wanita cantik itu tersenyum maklum
“diam berarti iya” lanjutnya sembari mendudukkan dirinya disamping fathur.
Setelah beberapa menit memperhatikan fathur yang masih tidak merespon kehadirannya, khanza dengan lembut mengelus pucuk kepala fathur, terang saja anak itu langsung mendongak . melihat wajah fathur yang masih basah karna air mata , khanza pun dengan pelan menghapusnya .
“ka…kak siapa, kenapa tau nama fathur”
Khanza tersenyum melihat raut kesedihan serta ketakutan fathur. Mengingat alasan fathur berada di panti membuat khanza tidak habis pikir bagaimana bisa anak umur 4 tahun mengalami hal yang begitu mengerikan . walaupun setiap anak di panti ini memeliki cerita sendiri termasuk dirinya. Sudah sering melihat penderitaan anak-anak di panti tidak membuat khanza terbiasa akan keadaan itu.
“nama kaka khanza, kaka tau nama kamu dari bunda” jawabnya lembut dengan tangan yang masih setia mengelus kepala fathur membuat fathur nyaman dengan sendirinya
“jadi kenapa jagoan menangis hm…?”
“kaa apakah fathur anak yang pembawa sial ?”
Dengan tatapan polosnya fathur memandang khanza ingin tau, khanza bahkan tidak mampu menyembunyikan keterkejutannya mendengar pertanyaan fatur yang out of the box itu, dia yakin anak ini pun tidak mengerti dengan apa yang ditanyakannya .Setelah sadar dari keterkejutannya , khanza meraih tangan mungil fatur yang saling bertaut itu, digenggamnya dengan lembut penuh simpati.
“siapa bilang fathur anak seperti itu. Yang kaka tau fathur anak yang sangat baik dan juga….”
“dan apa kaa !?”
Khanza tidak mampu menahan tawanya melihat raut penasaran fathur yang begitu menggemaskan.
“dan juga tampan hahaha”
Masih dengan sisa tawanya khanza membawa tubuh mungil fatur kedalam pelukannya. Anak itu bahkan sudah bisa tersenyum malu.
“jadi siapapun yang mengatakan hal buruk tentang fatur lupakan ya sayang, karna fatur anak yang hebat. Fathur harus jadi anak yang kuat dan sabar . fathur kan punya Allah di sini” ujarnya lembut sembari menunjuk d**a fathur
“benarkah ?”Dengan mata berbinar fathur mendongak memandang khanza penuh harap , yang diangguki mantap oleh khanza
“apakah allah tidak akan meninggalkanku sendiri, bisa menyayangi fathur , dan juga…”
Suara fathur yang awalnya menggebu-gebu makin lemah , membuat khanza bisa melihat perubahan rautnya. Namun dia pun tidak berniat menyelanya bahkan setia menunggu fathur menyelesaikan kalimatnya.
“apakah Allah bisa memberikan fathur mama ?”
Mendengar penuturan fathur membuat khanza terenyuh, dengan mata berkaca kaca khanza mengeratkan pelukannya sembari mengelus kepala fathur dengan lembut.
“iya sayang, Allah sangat sayang padamu , dan tidak akan pernah meninggalkanmu . Allah akan menemanimu disetiap langkah . makanya fathur harus jadi anak yang sholeh ya … agar Allah makin sayang ”
Fathur menegakkan tubuhnya hingga pelukan mereka terurai . ia pun mendongak memandang khanza dengan wajah polosnya . membuat khanza berpikir kenapa ada manusia yang tega menyia-nyiakan anak semanis fathur. Dan memang siapapun yang melihatnya juga akan berpendapat sama, bahkan khanza masih ingat kata-kata bundanya sebelum menghampiri fathur.
“bunda yakin fathur akan cepat mendapat orang tua baru”
Saat itu khanza membenarkan ucapan bundanya, namun tidak menimpali. Diantara semua anak panti, fathurlah yang paling berbeda. Wajahnya yang blesteran membuatnya begitu mencolok. Pipi yang begitu bulat kemerahmerahan serta mata keabu-abuan yang dinaungi bulu mata lebat, membuatnya terlihat begitu tampan. orang lain yang melihatnya pun akan setuju dengan gagasan khanza.
“bagaimana cara menjadi anak sholeh kaa, fathur ingin menjadi anak kesayangan Allah agar tidak meninggalkanku”
Ucapan polos dari anak usia 4 tahun itu meluncur dengan lirihnya .
“apa Allah juga bisa memberikan apa yang fathur mau ?” lanjutnya penuh harap
Khanza mengangguk mengiyakan “bisa_Allah bisa memberikan apa yang fathur butuhkan . jika apa yang fathur minta itu baik untuk fathur maka Allah akan memberikannya. Nanti kaka ajarin bagaimana menjadi anak sholeh bareng saudara-saudara fatur di dalam . kaka juga ajarin fatur bagaimana caranya meminta sama Allah dengan berdoa.
Dengan lembut khanza mencoba menjelaskan agar fatur mengerti. Walaupun mungkin anak itu masih bingung dengan beberapa penjelasan khanza.
“kalau sekarang apa fathur bisa berdoa ?” tanyanya pelan dengan kepala yang tertunduk
“fathur liat kaka sayang”
Melihat fathur yang sudah mendongak , khanza menengadahkan kedua tangannya . mencontohkan cara berdoa ke fathur
“coba ikuti kaka, setelah itu fatur minta sama Allah dengan sungguh-sungguh . tapi fathur harus sabar menunggu jawaban dari Allah. Ingat Allah suka anak yang sabar”
Fathur mengikuti apa yang khanza ajarkan , tangan mungil itu menengadah meminta hal yang siapapun mendengarnya merasakan haru tidak terkecuali khanza , hatinya bagaikan diiris dengan sembilu. Air matanya pun sudah tidak tertahan lagi .
“ya Allah_fatur mau minta mama , fathur pengen punya mama seperti rehan . fathur janji akan sayang dan menjaga mama . fathur tidak akan nakal ya Allah, fathur akan jadi jagoan buat mama. Allah bolehkan kalau kaka khanza jadi mamanya fatur aja. Fathur tunggu jawabannya yaa, Aamiin.”
Fatur mengusap wajahnya sesuai dengan apa yang khanza ajarkan , ia pun mendongak dengan cengiran polosnya .
“kaa bagaimana_kaka mau kan jadi mamanya fathur , fathur janji tidak akan nakal”
Fathur yang takut membuat khanza marah dengan permintaannya sontak menunduk dengan tangan yang memelin ujung bajunya , anak itu terlihat cemas akan penolakan khanza.
Khana menyunggingkan senyumnya menatap penuh haru pada anak manis dihadapannya . dengan pelan menarik fathur dalam dekapannya. Entah kenapa khanza begitu tersentuh dengan permintaan fathur. Hanya fathur yang memintanya seperti ini, bahkan tidak ada keberatan sama sekali dalam hatinnya. Justru kebahagian yang meletup letup mengingat dirinya akan menjadi ibu dari anak yang menggemaskan dan cerdas seperti fathur.
“iya nak_kaka mau jadi mamanya fathur . dan yang harus fathur ingat, banyak yang sayang sama fathur . ada bunda dan saudara-saudara fathur . jadi mulai dari sekarang fathur jangan sedih lagi ya nak, jangan merasa sendiri lagi. dan anak mama harus jadi jagoan yang sholeh.”
Mendengar jawaban khanza membuat fathur mengeratkan pelukannya . senyumnya merekah sempurna, berharap ini semua bukan mimpi .
“terima kasih ya Allah. Fathur sangat senang punya mama khanza, fathur janji akan menjaga mama agar tidak fpergi” bisiknya dalam hati .
“fatur akan jadi anak seperti yang mama harapkan . fathur sangat sayang sama mama_janji ya jangan tinggalin fathur” ujarnya penuh harap dengan isakannya
mereka pun berpelukan dengan tangisan haru, Khanza menegakkan tubuhnya dan juga fathur . lalu menangkup wajah tak berdosa tersebut, menghapus air mata yang terus mengalir di pipi fathur. Tak disangkanya tangan mungil itu melakukan hal yang sama , fathur menghapus air mata wanita yang sudah ia ikrarkan dengan sebutan mama.
“iya nak, insyaAllah mama gak akan ninggalin fathur . fathur bukan anak nakal , fathur anak sholehnya mama. Jagoan mama dan bunda “
Dengan kebahagiaan yang membuncah , fathur menghambur kepelukan khanza, yang disambut dengan suka cita oleh khanza, pelukan mereka begitu erat namun hangat hingga menjalar ke relung hati.