Unknown number Calling… Meera hanya diam menatap kosong telepon dari orang tersebut dan berniat mengabaikannya, toh semuanya sudah terbongkar untuk apa lagi dia harus takut. Sayangnya deringan pada benda pipih itu terus mengganggu, ia dengan kesal ancang-ancang ingin melempar benda mati itu, tapi tak jadi ketika menoleh melihat Kookie hanya diam menatap dingin dengan mata gelapnya. Tak ingin Kookie salah paham, dia pun berbalik lagi memunggungi Kookie lebih dekat ke pintu dan menerima telepon tersebut. "Halo, apa maumu si__" "Berbalik." Meera mengerutkan dahinya menjauhkan sebentar handphonenya lalu menatap layar. Bertanya dalam hati apa maksud orang ini memintanya berbalik? Dia pun menghirup udara sebanyak-banyaknya menarik pintu utama. "Halo, jangan bermain denganku sialan. Kamu