Dengan gaun warna putih tulang, rambut dikepang, kacamata dan flatshoes. Kiara ke Bandara diantar oleh ibu Arum dan Reval. Padahal mereka akan menghadiri pernikahan Dika, tapi masih mau untuk menyempatkan waktu mengantarnya. Kiara memeluk ibu Arum. Wanita yang sabar dan sangat penyayang ini adalah seseorang yang memastikannya makan enak selama di Bali. Membiarkannya tinggal dengan biaya sewa murah, tapi tidak membiarkannya lapar. "Ibu, terimakasih!" Ibu hampir menangis mendengar kata tersebut dari Kiara. Dia memeluk wanita yang jauh lebih tinggi di depannya itu lebih erat. Kiara harus sedikit menekuk kakinya agar bisa memeluk ibu Arum, tapi tidak keberatan. Pelukan itu memberi arti ketulusan. "Datanglah ke rumah, saat kamu ke Bali lagi. Ibu akan merindukanmu!" Setelah itu barulah ibu