Udara kembali bergerak, sangat tipis, Angkasa dan Naviza, mereka jelas menyadarinya. Ada yang mendekat ke bangunan ini. seseorang di luar sana, telah menemukan keberadaan mereka berdua. suasana berubah mencekam dalam beberapa detik, bahkan mampu menghapus kebahagiaan singkat yang baru saja mereka rasakan. Tidak, yang baru saja terjadi bukan kebahagiaan, tapi ucapan perpisahan, bagaimana mungkin itu menjadi sesuatu yang membahagiakan? Angkasa melonggarkan pelukannya, melepaskan bibirnya lantas menatap Naviza dengan mata sedih. Wajahnya dipenuhi kekhawatiran dan rasa bersalah saat dia mengingat cerita lama hubungan isterinya dengan Faritzal dan juga pangeran mahkota Guldora, Abyra. Angkasa merasa terlalu egois jika memaksakan keinginannya pada dia, tapi juga tak rela melepaskan dia sebagai