BAB 14

1175 Words

Angin berhembus dengan sejuknya, tampak dari kejauhan daun-daun berguguran di seberang sana. Aroma kopi menyeruak menusuk hidung diiringi denting sendok bertemu gelas, seolah menjadi ciri khas melody yang terdengar setiap kali memasuki Coffiesort. Sebuah kedai kopi dengan nama besar yang sudah tidak diragukan lagi kualitas produk maupun peluangnya dari segi bisnis. Dino diam-diam menatap takjub seorang laki-laki yang sedang bermain-main dengan busa di gelas kopi miliknya. Eksistensi Dimas di perusahaan yang mereka bangun memang tidak diragukan lagi. Dengan dasyat mematahkan anggapan semua orang bahwa laki-laki itu tidak bisa bekerja dan hanya mengandalkan kekayaan keluarganya saja. Bukan sedang nongkrong atau sekedar meminum kopi, tapi keberadaan mereka disini adalah untuk kem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD