PP-24

1439 Words

Nadien sudah selesai bersiap sejak beberapa menit yang lalu. Tapi, ia masih saja sibuk mondar-mandir di dekat jendela kamarnya. Malam ini, ia akan menghadiri pesta yang Vania adakan, dan tentunya akan ada Daniel di sana. Sejak kemarin, Nadien terus kepikiran kata-kata Vania dan Andrea soal Daniel. Nadien tak bisa menampik kenyataan bahwa jantungnya masih berdegup kencang saat memikirkannya. Bukankah itu artinya ia masih menaruh harap pada perasaan Daniel? "Nadien!" Nadien terpenjat kaget saat terdengar suara ayahnya menyerukan namanya. "I.. iya, Pa?" jawab Nadien sembari menghampiri ayahnya yang ada di ambang pintu. "Kamu belum berangkat? Nanti kalau telat bagaimana?" tanya laki-laki yang hampir keseluruhan rambutnya sudah memutih itu. "Ini Nadien mau berangkat kok. Papa beneran ngg

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD