REVANO Begitu gue sadar dari syok yang sempat mampir di kepala gue, cepat-cepat gue mendorong tubuh Meta menjauh. Cewek ini sinting. Gue menyesal tadi sempat iba padanya. "Lo gila ya?!" hardik gue jengkel. "Apa yang aku lakukan tadi masih kurang, Van? Aku masih bisa memberikan lebih daripada itu." "Sinting!" Gue kembali mengayunkan kaki meninggalkan Meta yang tampak semakin kurang waras dan nyaris gila. Namun, baru beberapa langkah, gue ngerasain tubuh gue dipeluk dari belakang. "Van, aku benar-benar cinta sama kamu. Beri aku kesempatan, aku mohon. Aku janji akan memberikan semua yang terbaik buat kamu. Tapi, tolong beri aku kesempatan." Gue menggeram. "Lo jangan murahan gini, Met. Cowok yang lebih baik dari gue itu banyak." "Aku nggak masalah jika harus jadi murahan di depan k